Abstrak
Pedangang eceran (retail)merupakan mata rantai terakhir
dalam suatu saluran pemasaran. Bisnis retail merupakan bisnis yang dijalankan
oleh pengusaha untuk mencapai konsumen akhir adanya persaingan yang semakin
kompetitif antara pengusaha domestik maupun asing dalam meningkatkan pelayanan
kepada pelanggangnya berdasarkan kebutuhan ,keinginan serta kepuasan pelanggan.
Maka di perlukan retail
Pendahuluan
Kota Makassar (
Makassar:
ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ,
kadang dieja
Macassar,
Mangkasar; dari
1971 hingga
1999 secara resmi
dikenal sebagai
Ujungpandang atau
Ujung Pandang) adalah
kota terbesar di kawasan
Indonesia Timur dan sekaligus
ibu kota
provinsi
Sulawesi Selatan. Kota ini terletak di pesisir
barat daya pulau
Sulawesi, berhadapan dengan
Selat
Makassar.
Makassar berbatasan dengan
Selat
Makassar di sebelah barat,
Kabupaten Kepulauan Pangkajene di
sebelah utara,
Kabupaten
Maros di sebelah timur dan
Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek
pembangunannya dan secara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap
di kota ini.
Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan
penduduk
sebesar kurang lebih 1,4 juta jiwa.
1.1Penduduk
Penduduk Makassar merupakan kota yang multi etnis Penduduk Makassar
kebanyakan dari
Suku Makassar dan Suku Bugis sisanya berasal dari
suku Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa dan sebagainya.
Tabel.1 jumlah penduduk kota Makassar dari tahun 1971-2010
Tahun
|
1971
|
1980
|
1990
|
2000
|
2008
|
2009
|
2010
|
Jumlah penduduk
|
434.766
|
708.465
|
944.372
|
1.130.384
|
1.253.656
|
1.272.349
|
1.338.663
|
Dari tabel.1 menunjukan bahwa penduduk
kota makasar dari tahun 1971 sebanyak 434.766 jiwa,tahun 1980 sebanyak
708.465 jiwa,tahun 1990 sebanyak 944.372 jiwa,tahun 2000 sebanyak 1.130.384
jiwa,tahun 2008 sebanyak 1.253.656 jiwa, tahun 2009 sebanyak 1.272.349 jiwa dan
tahun 2010 sebanyak 1.338.663 jiwa dari hasil tabel diatas menunjukan setiap tahun
nya perubahan penduduk terus meningkat.
1.2Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Makassar berada di peringkat paling tinggi di
Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Makassar di atas
9%.
Bahkan pada tahun
2008,
pertumbuhan ekonomi Kota Makassar mencapai angka 10,83%.Dalam retail bisnis
yang dijalani diambil dari salah satu bentuk usaha yang bernama hypermart.
Pembahasan
Hypermart merintis langkahnya di Indonesia tak bisa
dikatakan singkat. Mulai beroperasi pada 2004, Hypermart yang kala itu hadir
sebagai peritel paling bungsu, mengejar ketertinggalannya untuk menunjukkan
kepada publik. Kini, di usianya yang ke-9 Hypermart ingin menunjukkan bahwa
keinginannya menjadi No.1 Multi Format Food Retail
di Indonesia bukanlah sebuah mimpi semata. Di usia yang masih muda, Hypermart
menjadi hypermarket pertama yang berhasil membuka gerai ke-100 di Indonesia.Hipermarket juga toko
ritel yang dijalankan dengan mengkombinasikan model discount
store, supermarket, dan warehouse store di satu tempat. Barang-barang
yang ditawarkan meliputi produk grosiran, minuman, hardware, bahan bangunan,
perlengkapan automobile, perabot rumah tangga, dan juga furniture.Hypermarket
menawarkan pilihan barang yang lebih banyak dibanding Supermarket dan
Minimarket, sementara harga yang ditawarkan Hypermarket relatif sama – bahkan
pada beberapa barang bisa lebih murah daripada Supermarket dan Minimarket.
1.1Langkah baru
Tahun 2004 menjadi sebuah awal pembukaan gerai Hypermart yang pertama di
WTC Serpong. Dengan mengusung konsep belanja “Muraaah Banget” berbalut suasana
yang nyaman, Hypermart sukses berekspansi di hampir seluruh wilayah
Indonesia,sampai saat ini berada di
Mall GTC (Jl. Metro Tanjung
Bunga), Makassar, Sulawesi Selatan.
1.2Penggagasan
Hypermart
Kebutuhan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari semakin
membesar. Supermarket saja tak cukup. Perlu didirikan hypermarket, sebuah
konsep belanja dengan koleksi barang yang jauh lebih lengkap. Kini Hypermart
memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin pasar hypermarket
pada tahun 2014.
Dengan konsep baru yang memudahkan konsumen menemukan barang belanjaan
primer dan sekunder dalam satu tempat, Hypermart didesain dengan suasana
hangat, menyenangkan dan bersahabat.
Konsep yang dibawa Hypermart mendapat sambutan positif bagi pelanggan.
Tingkat kunjungan terus meningkat. Hypermart terus dikembangkan. Dalam sembilan
tahun terakhir telah berdiri 100 gerai. Awal tahun 2014
Hypermart bersiap-siap membuka outletnya yang ke-101.
Pembangunan gerai yang begitu cepat ini menempatkan Hypermart sebagai
hypermarket yang tercepat dalam pembangunan outlet di Indonesia. Kini Hypermart
memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin pasar hypermarket
pada tahun 2014.
1.3Penguatan
Infrastruktur
Dalam menjalankan bisnis usahanya,
Hypermart bersandar pada pilar-pilar pendukung yang mengantarkan Hypermart
menuju masa gemilang. Di antaranya adalah, sumber daya manusia (SDM) yang
mumpuni, kelengkapan jenis barang yang mencapai lebih dari 30.000 item dengan
harga lebih terjangkau di kelasnya, hingga bentuk promosi yang dikemas secara kreatif
plus dukungan lokasi yang strategis.
Visi menjadi market leader di
pasar hypermarket sudah di depan mata. Namun jika tidak dipersenjatai dengan
lengkap, visi itu mungkin hanya sebatas impian. Oleh karena itu dilakukan
strategi untuk memenangkan persaingan.
Hypermart memang pintar mengambil
hati konsumennya. Hal ini tercermin dari berbagai langkahnya dalam memanjakan
konsumen. Ada satu yang menjadi trademark Hypermart dibanding para
kompetitor di kelasnya. Untuk beberapa item barang, Hypermart memberikan ikon
cek harga dengan ilustrasi kaca pembesar.
Ini artinya Hypermart memberikan
jaminan harga termurah dibanding barang yang dijual di tempat sejenis lainnya.
Jika ada yang lebih murah, Hypermart akan mengganti selisihnya 2x lipat.
Kenyamanan berbelanja di Hypermart juga ditambah dengan adanya layanan jasa
antar untuk produk-produk elektronik (radius tertentu) untuk para konsumennya.
Langkah ini akan terus dibarengi
dengan memperkuat logistik, menyelenggarakan pelatihan rutin bagi SDM serta
peningkatan sistem IT ter-up date yang mengikuti perkembangan jaman. Jaringan
outlet di seluruh Indonesia juga akan terus dibuka.
Pembukaan gerai Hypermart yang
ke-100, menandai kesungguhannya untuk mengukuhkan posisinya di pasar
hypermarket Indonesia.
Dukungan lain yang juga berperan
penting dalam menopang keberhasilan Hypermart adalah kegiatan promosinya yang
kreatif dan bermanfaat bagi konsumen. Seperti iklan di media cetak dan digital
yang informatif hingga promosi kartu kredit seperti Credit Card BNI diskon 35%
untuk all product, diskon 50% all product bagi pemegang kartu
kredit Hypermarket serta Loyalty Program ANCHOR dan lain sebagainya.
1.4Pusat
Distribusi Hypermart
Kesuksesan Hypermart tentu tak lepas dari dukungan tiga pusat distribusinya
yang berperan penting dalam penyaluran barang-barang ke Hypermart dan Foodmart.
Ketiga pusat distribusi itu adalah gudang Surabaya, gudang Balaraja dan gudang
Cibitung. Ditambah jaringan penjualan yang tersebar di seluruh pelosok
Indonesia, keberhasilan Hypermart sebagai salah satu
hypermarket di
Indonesia kian tak terbendung.
1.5pendapatan
Hasil keseluruhan Perhitungan dari setiap
daerah -pertengahan tahun 2013 disebutkan
perseroan mencatatkan laba bersih
sebesar Rp221,8 miliar atau meningkat 164,7% dari periode yang sama di tahun
2012 sebesar Rp83,9 miliar. Pendapatan perseroan melonjak 15% menjadi
Rp 5,5 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,7 triliun. Dengan laba sebelum
pajak penghasilan mencapai Rp293,8 milyar dari Rp 146,7 milyar tahun lalu. Sebelumnya
perseroan juga telah membayarkan dividen tunai tahun buku 2012 sebesar
Rp186 per saham pada 29 Mei lalu.“MFD memberikan kontribusi pendapatan Rp 5,5
trilyun, meningkat 15,4% dari Rp 4,7 trilyun tahun lalu . Sejak peluncuran
Hypermart di tahun 2004, MFD telah berhasil mencetak laju pertumbuhan CAGR atas
pendapatan bruto sebesar 27,9% yang menjadi ujung tombak pertumbuhan dan
prospek Perseroan ke depan”
Berdasarkan laporan keuangan semester pertama 2013, diketahui laba
bersih perseroan tercatat Rp221,82 miliar, naik dari Rp83,85 miliar pada
semester pertama tahun lalu. Hingga Juni 2013, pendapatan perseroan tercatat
naik 9,66% menjadi Rp5,45 triliun dari Rp4,97 triliun. Beban pokok penjualan
naik 12,78% menjadi Rp4,59 triliun dari Rp4,07 triliun.
Laba kotor perseroan turun 5,43% menjadi Rp852,39 miliar dari Rp901,37
miliar. Pada 6 bulan pertama tahun ini beban usaha turun 10,03% menjadi
Rp755,65 miliar dari Rp839,88 miliar. Sehingga, laba usaha melonjak 98,64%
menjadi Rp295,06 miliar dari Rp148,54 miliar.
1.6 persaingan
Meskipun kehadirannya mengundang banyak perdebatan,
private label
berkembang pesat. Sejumlah ritel modern seperti
hypermarket dan
minimarket
berlomba-lomba meluncurkan produk dengan merek sendiri (
private label).
Sebutlah Carrefour Indonesia, saat ini telah memiliki 2-3 ribu
item
produk
private label dari total 40 ribu
item produknya.
Bahkan,
minimarket seperti Indomaret saja telah memiliki sekitar 500
item
produk dengan merek tokonya, disusul Alfamart yang diperkirakan memiliki 100
produk
private label.
Adapun Carrefour meluncurkan tidak kurang dari lima
item tiap
bulan atau 60
item tiap tahun. Menurut Adji Srihandoyo, Direktur
Corporate
Affairs Carrefour Indonesia, potensi
private label memang sangat
besar.
Kehadiran
private label tampaknya tak bisa dihindari karena dalam
persaingan yang semakin ketat, tiap peritel ingin unggul terutama dalam hal
harga yang lebih murah. Dan hal itu bisa dilakukan dengan menawarkan produk
berlabel sendiri. Meskipun dari segi jumlah (unit) tergolong banyak, dari sisi
nilai (rupiah) kontribusi produk
private label ternyata masih
tergolong kecil. Ambil contoh di Indomaret. kontribusi produk
private label
terhadap total pendapatan Indomaret hingga saat ini belum mencapai 10%.
Dari sisi strategi pemasaran produk private
label, tiap peritel punya cara masing-masing. Ambil contoh Carrefour.
Menurut Hendrik, setiap Jumat, setiap gerai Carrefour membuat program Action
Spot dan pemberian diskon produk private label bagi
pengguna kartu kredit Bank Mega. Di samping itu perusahaan melakukan promosi online
ataupun offline dengan media cetak. Menurutnya, produk private
label Carrefour harus mampu bersaing dengan merek nasional dari segi harga
dan kemasan.
Kesimpulan
Dalam
ritel, pelayanan bukan hanya terletak pada personalnya namun juga diperlukan
pengembangan semua hal didalam toko baik yang bisa diukur maupun yang tidak
bisa diukur yang dapat dilakukan untuk memuaskan pelanggan. Mengerti dampak
dari citra merk produk, dan bagaimana sebuah toko harusnya diposisikan, adalah
sangat penting dalam membangun figur toko. Banyak toko yang berhasil mencapai
target penjualan mereka dengan menawarkan produk bermerk yang bagus dan disukai
konsumen dalam pilihan produk yang luas. Namun, itu saja tidak cukup untuk
menciptakan citra toko yang unik di pikiran konsumen. Membangun citra toko
membutuhkan identifikasi yang cukup mengenai diferensiasi barang dan jasa
terhadap yang ditawarkan oleh kompetitor, yang cenderung akan meningkatkan
apresiasi dari konsumen itu sendiri.
Daftar pustaka