Heart Chat Bubble

Senin, 01 Mei 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL 7

Review Jurnal 7 (Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga)

Judul
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia
Jurnal
JURNAL EKONOMI
Download
http://ced.petra.ac.id/index.php/man/article/viewFile/17743/17664
Vol & Hal
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan vol. 11/38-45
Tahun
2009
Penulis
Ali Kesuma
Reviewer
Asih Liana, Neni Kuswanti, Noviani Wilda.Z, Revika Rusviana, Vikcy Amalia.H
Tanggal
Maret 2009
Abstrak
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari faktor-faktor tersebut terhadap struktur modal dan persediaan harga di bursa saham indonesia Data yang digunakan adalah data sekunder yang dipublikasikan di Indonesia bertukar dari tahun 2003-2008. Analisis ini menggunakan Structural Euvation Modelling. Hasil penelitian: 1). Ada dampak pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal dengan bobot regresi 0,19; 2). Ada dampaknya profitabilitas struktur modal dengan bobot regresi 0,19 3). Ada dampak rasio utang terhadap modal struktur; 4). Tidak ada dampak pertumbuhan penjualan terhadap harga saham; 5). Tidak ada dampak dari asset struktur harga saham dengan berat regresi 0,12; 6). Ada dampak profitabilitas terhadap harga saham berat regresi 0,53; 7) Tidak ada dampak signifikan dari rasio hutang terhadap harga saham; 8). Tidak ada dampak signifikan struktur modal terhadap harga saham.
Analisis
Berdasarkan uji hipotesis yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dengan besarnya pengaruh langsung pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal sebesar 19,1% dan arah berlawanan dimana dengan meningkatnya pertumbuhan penjualan akan mengurangi jumlah kewajiban dari perusahaan yang pada akhirnya struktur modal dari perusahaan akan berkurang.
Struktur modal terdiri dari hutang dan modal sendiri. Ketika perusahaan berusaha meningkatkan penjualan, maka perusahaan akan membutuhkan tambahan dana (modal) untuk memenuhi penjualannya. Kebutuhan modal tersebut antara lain untuk produksi, penambahan aktiva tetap, maupun peningkatan biaya penjualan seperti promosi, saluran distribusi dan lainnya. Namun ketika pertumbuhan penjualan semakin baik dan stabil, maka biaya-biaya tersebut dapat diminimalkan, termasuk salah satunya mengurangi modal dari hutang. Akibatnya ketika penjualan semakin meningkat, struktur modal akan mengalami penurunan. Penurunan struktur modal ini dikarenakan penurunan hutang perusahaan dari tahun ke tahun. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal berdasarkan uji hipotesis dengan pengaruh langsung profitabilitas terhadap struktur modal sebesar 4,1% yang berlawanan, berarti apabila profitabilitas meningkat maka struktur modal akan mengalami penurunan dimana dengan menurunnya struktur modal sebagai akibat dari berkurangnya hutang jangka panjang yang bisa diluansi dengan profit yang naik. Hasil ini didukung oleh Riza Riyandini (2006) yang menyatakan profitabilitas mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori pertama yang ada, dapat dilihat bahwa tingkat profitabilitas (ROA) yang tinggi memiliki struktur modal yang rendah. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki modal sendiri yang lebih besar dibanding hutang jangka panjangnya. Hal ini disebabkan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mampu membiayai kegiatan usahanya dengan laba ditahan yang dimilikinya, sehingga perusahaan tersebut akan menggunakan hutang dalam jumlah relatif sedikit. Rasio hutang berpengaruh signifikan dan searah dengan struktur modal serta pengaruh langsung rasio hutang terhadap struktur modal sebesar 58,7% yang berarti semakin tinggi rasio hutang maka akan semakin tinggi juga struktur modal karena struktur modal merupakan perbandingan dari jumlah hutang jangka panjang dengan modal sedangkan rasio hutang (debt to equity ratio) merupakan perbandingan total hutang dengan total harta
Semakin tinggi rasio hutang maka semakin besar kekayaan perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan berasal dari hutang. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah rasio hutang maka semakin kecil kekayaan perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan yang berasal dari hutang, yang hal itu berarti bahwa pembiayaan kegiatan operasional perusahaan lebih banyak dibiayai dengan modal sendiri. Rasio hutang digunakan untuk mengetahui besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar hutang yang ditanggung oleh perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil rasio hutang, mengindikasikan semakin rendahnya hutang yang ditanggung oleh perusahaan. Disisi lain struktur modal terdiri dari sumber internal dan sumber eksternal. Dimana struktur internal diperoleh dari dalam perusahaan. Sedangkan struktur eksternal diperoleh dari kreditur, dengan kata lain struktur modal merupakan penjumlahan dari modal sendiri dan hutang perusahaan, dengan demikian dapat dikatakan setiap perubahan hutang yang ditanggung oleh perusahaan akan mempengaruhi besarnya struktur modal.
Kesimpulan
Pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh negatif atau berlawanan arah dengan sturktur modal dengan besarnya pengaruh langsung pertumbuhan penjualan dengan struktur modal 19,1%; Profitabilitas mempunyai pengaruh berlawan arah dengan struktur modal dan besarnya pengaruh langsung profitabilitas dengan struktur modal 4,1%; Rasio Hutang mempunyai pengaruh yang signifikan dan searah dengan struktur modal dengan besarnya pengaruh  58,7%; Pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhada harga saham serta besarnya pengaruh langsung terhadap harga saham 9,4% serta pengaruh tidak langsung 2,5% dan total pengaruh 12%; Struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif atau berlawanan arah dengan harga saham dan tidak signifikan dengan besarnya pengaruh langsung struktur aktiva dengan  harga saham 12,2%; Profitabilitas mempunyai pengaruh signifikan serta searah dengan harga saham dan signifikan dengan besarnya pengaruh langsung 54,4% serta pengaruh tidak langsung  0,5% dan total pengaruh 53,8%; Rasio Hutang mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham dan besarnya pengaruh langsung rasio hutang dengan dan harga saham 18,2% serta pengaruh tidak langsung 7,8% dan total pengaruh 26,1%; Struktur modal mempunyai pengaruh tidak signifikan dan searah dengan harga saham. Besarnya pengaruh langsung struktur modal dengan harga saham 12,2%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar