Heart Chat Bubble

Senin, 17 Maret 2014

Retail Bisnis Hypermart di daerah Makasar Sulawesi Selatan


Abstrak
Pedangang eceran (retail)merupakan mata rantai terakhir dalam suatu saluran pemasaran. Bisnis retail merupakan bisnis yang dijalankan oleh pengusaha untuk mencapai konsumen akhir adanya persaingan yang semakin kompetitif antara pengusaha domestik maupun asing dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggangnya berdasarkan kebutuhan ,keinginan serta kepuasan pelanggan. Maka di perlukan retail
Pendahuluan
Kota Makassar (Makassar: ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ, kadang dieja Macassar, Mangkasar; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah kota terbesar di kawasan Indonesia Timur dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kota ini terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi, berhadapan dengan Selat Makassar.
Makassar berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek pembangunannya dan secara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini.
Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,4 juta jiwa.
1.1Penduduk
Penduduk Makassar merupakan kota yang multi etnis Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar dan Suku Bugis sisanya berasal dari suku Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa dan sebagainya.
Tabel.1 jumlah penduduk kota Makassar dari tahun 1971-2010
Tahun
1971
1980
1990
2000
2008
2009
2010
Jumlah penduduk
434.766
708.465
944.372
1.130.384
1.253.656
1.272.349
1.338.663

Dari tabel.1 menunjukan bahwa penduduk  kota makasar dari tahun 1971 sebanyak 434.766 jiwa,tahun 1980 sebanyak 708.465 jiwa,tahun 1990 sebanyak 944.372 jiwa,tahun 2000 sebanyak 1.130.384 jiwa,tahun 2008 sebanyak 1.253.656 jiwa, tahun 2009 sebanyak 1.272.349 jiwa dan tahun 2010 sebanyak 1.338.663 jiwa dari hasil tabel diatas menunjukan setiap tahun nya perubahan penduduk terus meningkat.

1.2Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Makassar berada di peringkat paling tinggi di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Makassar di atas 9%.
Bahkan pada tahun 2008, pertumbuhan ekonomi Kota Makassar mencapai angka 10,83%.Dalam retail bisnis yang dijalani diambil dari salah satu bentuk usaha yang bernama hypermart.
Pembahasan
Hypermart merintis langkahnya di Indonesia tak bisa dikatakan singkat. Mulai beroperasi pada 2004, Hypermart yang kala itu hadir sebagai peritel paling bungsu, mengejar ketertinggalannya untuk menunjukkan kepada publik. Kini, di usianya yang ke-9 Hypermart ingin menunjukkan bahwa keinginannya menjadi No.1 Multi Format Food Retail di Indonesia bukanlah sebuah mimpi semata. Di usia yang masih muda, Hypermart menjadi hypermarket pertama yang berhasil membuka gerai ke-100 di Indonesia.Hipermarket juga toko ritel yang dijalankan dengan mengkombinasikan model discount  store, supermarket, dan warehouse store di satu tempat. Barang-barang yang ditawarkan meliputi produk grosiran, minuman, hardware, bahan bangunan, perlengkapan automobile,  perabot rumah tangga, dan juga furniture.Hypermarket menawarkan pilihan barang yang lebih banyak dibanding Supermarket dan Minimarket, sementara harga yang ditawarkan Hypermarket relatif sama – bahkan pada  beberapa barang bisa lebih murah daripada Supermarket dan Minimarket.
1.1Langkah baru
Tahun 2004 menjadi sebuah awal pembukaan gerai Hypermart yang pertama di WTC Serpong. Dengan mengusung konsep belanja “Muraaah Banget” berbalut suasana yang nyaman, Hypermart sukses berekspansi di hampir seluruh wilayah Indonesia,sampai saat ini berada di Mall GTC (Jl. Metro Tanjung Bunga), Makassar, Sulawesi Selatan.
1.2Penggagasan Hypermart
Kebutuhan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari semakin membesar. Supermarket saja tak cukup. Perlu didirikan hypermarket, sebuah konsep belanja dengan koleksi barang yang jauh lebih lengkap. Kini Hypermart memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2014.
Dengan konsep baru yang memudahkan konsumen menemukan barang belanjaan primer dan sekunder dalam satu tempat, Hypermart didesain dengan suasana hangat, menyenangkan dan bersahabat.
Konsep yang dibawa Hypermart mendapat sambutan positif bagi pelanggan. Tingkat kunjungan terus meningkat. Hypermart terus dikembangkan. Dalam sembilan tahun terakhir telah berdiri 100 gerai. Awal tahun 2014 Hypermart bersiap-siap membuka outletnya yang ke-101.
Pembangunan gerai yang begitu cepat ini menempatkan Hypermart sebagai hypermarket yang tercepat dalam pembangunan outlet di Indonesia. Kini Hypermart memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2014.

1.3Penguatan Infrastruktur
Dalam menjalankan bisnis usahanya, Hypermart bersandar pada pilar-pilar pendukung yang mengantarkan Hypermart menuju masa gemilang. Di antaranya adalah, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, kelengkapan jenis barang yang mencapai lebih dari 30.000 item dengan harga lebih terjangkau di kelasnya, hingga bentuk promosi yang dikemas secara kreatif plus dukungan lokasi yang strategis.
Visi menjadi market leader di pasar hypermarket sudah di depan mata. Namun jika tidak dipersenjatai dengan lengkap, visi itu mungkin hanya sebatas impian. Oleh karena itu dilakukan strategi untuk memenangkan persaingan.
Hypermart memang pintar mengambil hati konsumennya. Hal ini tercermin dari berbagai langkahnya dalam memanjakan konsumen. Ada satu yang menjadi trademark Hypermart dibanding para kompetitor di kelasnya. Untuk beberapa item barang, Hypermart memberikan ikon cek harga dengan ilustrasi kaca pembesar.
Ini artinya Hypermart memberikan jaminan harga termurah dibanding barang yang dijual di tempat sejenis lainnya. Jika ada yang lebih murah, Hypermart akan mengganti selisihnya 2x lipat. Kenyamanan berbelanja di Hypermart juga ditambah dengan adanya layanan jasa antar untuk produk-produk elektronik (radius tertentu) untuk para konsumennya.
Langkah ini akan terus dibarengi dengan memperkuat logistik, menyelenggarakan pelatihan rutin bagi SDM serta peningkatan sistem IT ter-up date yang mengikuti perkembangan jaman. Jaringan outlet di seluruh Indonesia juga akan terus dibuka.
Pembukaan gerai Hypermart yang ke-100, menandai kesungguhannya untuk mengukuhkan posisinya di pasar hypermarket Indonesia.
Dukungan lain yang juga berperan penting dalam menopang keberhasilan Hypermart adalah kegiatan promosinya yang kreatif dan bermanfaat bagi konsumen. Seperti iklan di media cetak dan digital yang informatif hingga promosi kartu kredit seperti Credit Card BNI diskon 35% untuk all product, diskon 50% all product bagi pemegang kartu kredit Hypermarket serta Loyalty Program ANCHOR dan lain sebagainya.
1.4Pusat Distribusi Hypermart
Kesuksesan Hypermart tentu tak lepas dari dukungan tiga pusat distribusinya yang berperan penting dalam penyaluran barang-barang ke Hypermart dan Foodmart. Ketiga pusat distribusi itu adalah gudang Surabaya, gudang Balaraja dan gudang Cibitung. Ditambah jaringan penjualan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, keberhasilan Hypermart sebagai salah satu hypermarket di Indonesia kian tak terbendung.
1.5pendapatan

Hasil keseluruhan Perhitungan dari setiap  daerah -pertengahan tahun 2013 disebutkan  perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp221,8 miliar atau meningkat 164,7% dari periode yang sama di tahun 2012 sebesar Rp83,9 miliar. Pendapatan perseroan melonjak 15% menjadi Rp 5,5 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,7 triliun. Dengan laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp293,8 milyar dari Rp 146,7 milyar tahun lalu. Sebelumnya perseroan  juga telah membayarkan dividen tunai tahun buku 2012 sebesar Rp186 per saham pada 29 Mei lalu.“MFD memberikan kontribusi pendapatan Rp 5,5 trilyun, meningkat 15,4% dari Rp 4,7 trilyun tahun lalu . Sejak peluncuran Hypermart di tahun 2004, MFD telah berhasil mencetak laju pertumbuhan CAGR atas pendapatan bruto sebesar 27,9% yang menjadi ujung tombak pertumbuhan dan prospek Perseroan ke depan”
Berdasarkan laporan keuangan semester  pertama 2013, diketahui laba bersih perseroan tercatat Rp221,82 miliar, naik dari Rp83,85 miliar pada semester pertama tahun lalu. Hingga Juni 2013, pendapatan perseroan tercatat naik 9,66% menjadi Rp5,45 triliun dari Rp4,97 triliun. Beban pokok penjualan naik 12,78% menjadi Rp4,59 triliun dari Rp4,07 triliun.
Laba kotor perseroan turun 5,43% menjadi Rp852,39 miliar dari Rp901,37 miliar. Pada 6 bulan pertama tahun ini beban usaha turun 10,03% menjadi Rp755,65 miliar dari Rp839,88 miliar. Sehingga, laba usaha melonjak 98,64% menjadi Rp295,06 miliar dari Rp148,54 miliar.

1.6 persaingan
Meskipun kehadirannya mengundang banyak perdebatan, private label berkembang pesat. Sejumlah ritel modern seperti hypermarket dan minimarket berlomba-lomba meluncurkan produk dengan merek sendiri (private label). Sebutlah Carrefour Indonesia, saat ini telah memiliki 2-3 ribu item produk private label dari total 40 ribu item produknya. Bahkan, minimarket seperti Indomaret saja telah memiliki sekitar 500 item produk dengan merek tokonya, disusul Alfamart yang diperkirakan memiliki 100 produk private label. Adapun Carrefour meluncurkan tidak kurang dari lima item tiap bulan atau 60 item tiap tahun. Menurut Adji Srihandoyo, Direktur Corporate Affairs Carrefour Indonesia, potensi private label memang sangat besar.
Kehadiran private label tampaknya tak bisa dihindari karena dalam persaingan yang semakin ketat, tiap peritel ingin unggul terutama dalam hal harga yang lebih murah. Dan hal itu bisa dilakukan dengan menawarkan produk berlabel sendiri. Meskipun dari segi jumlah (unit) tergolong banyak, dari sisi nilai (rupiah) kontribusi produk private label ternyata masih tergolong kecil. Ambil contoh di Indomaret. kontribusi produk private label terhadap total pendapatan Indomaret hingga saat ini belum mencapai 10%.
Dari sisi strategi pemasaran produk private label, tiap peritel punya cara masing-masing. Ambil contoh Carrefour. Menurut Hendrik, setiap Jumat, setiap gerai Carrefour membuat program Action Spot dan pemberian diskon produk private label bagi pengguna kartu kredit Bank Mega. Di samping itu perusahaan melakukan promosi online ataupun offline dengan media cetak. Menurutnya, produk private label Carrefour harus mampu bersaing dengan merek nasional dari segi harga dan kemasan.





Kesimpulan
                Dalam ritel, pelayanan bukan hanya terletak pada personalnya namun juga diperlukan pengembangan semua hal didalam toko baik yang bisa diukur maupun yang tidak bisa diukur yang dapat dilakukan untuk memuaskan pelanggan. Mengerti dampak dari citra merk produk, dan bagaimana sebuah toko harusnya diposisikan, adalah sangat penting dalam membangun figur toko. Banyak toko yang berhasil mencapai target penjualan mereka dengan menawarkan produk bermerk yang bagus dan disukai konsumen dalam pilihan produk yang luas. Namun, itu saja tidak cukup untuk menciptakan citra toko yang unik di pikiran konsumen. Membangun citra toko membutuhkan identifikasi yang cukup mengenai diferensiasi barang dan jasa terhadap yang ditawarkan oleh kompetitor, yang cenderung akan meningkatkan apresiasi dari konsumen itu sendiri.
Daftar pustaka