Heart Chat Bubble

Minggu, 01 Februari 2015

YANG DINANTI


Sudah enam kali terlihat matahari terbenam di balik jendela kamarku sejak seseorang meninggalkan. Tiga hari yang lalu seharusnya sudah terlihat olehnya laki-laki itu memanggil nama nya dengan suara yang begitu cerewet. Tetapi sampai hari ini belum tampak juga,dan sebentar lagi akan ketujuh kalinya matahari menghilang disana.
Pikiran nya makin tidak enak kalau mengingat kejadian itu
“mau kemana? Tanya nya
“aku berharap sebaiknya kamu menjauh darinya”
“maksudmu?”
“apa kamu tidak merasakan satu hal”
“seperti apa?”
“laki-laki itu bukan terbaik untukmu,aku melihat nya dia berjalan dengan wanita lain kemarin”
“jangan mengacaukan semuanya”
“aku hanya membantu mu”
“kau sebut membantu, apa ini yang namanya membantu, kau teman ku kenapa berbica seperti itu, dia laki-laki yang ku kenal baik
“karna aku teman mu, aku tak ingin kamu tersakiti olehnya”
“pergi lah, aku tidak mau mengenalmu”
“baik lah, jika itu maumu” ia meninggal kan nya dan benar tak kembali.
“memang ia benar aku yang tidak mempercayainya,sekarang aku disini sendiri dan menanti dirinya hadir untuk ku saat aku juga mengetahui tentang semua nya yang ia lakukan padaku termasuk perasaan ia terhadapku ” pikirnya di hening malam . setelah ia tak kunjung kembali

api lama mungkin masih saja marak, kata-kata yang seharusnya tidak terucap tapi merubah segalanya. “ bisakah waktu terulang pada kejadian itu, aku mempercayainya,dan menarik kata-kataku untuk jangan pergi” pikirnya “lihat lah,aku bagaikan wanita bodoh saat ini”
tak menyadari bahwa laki-laki yang dinanti sudah berdiri di muka pintu. Baru ketika mendengar namanya dipanggil, ia melihat  seseorang bersandar disitu. Tubuhnya lesu,pakaian nya juga basah karna baru disadari bahwa diluar hujan mengguyur daerahnya nya saat ini.
“kenapa seperti ini” kalimat itu yang pertama terucap oleh nya sambil berlinangan air mata
“aku merindukan mu” jawabnya dengan suara pelan,sambil terus duduk
“ maaf, karna tidak mempercayaimu”
“tak seharus nya aku pergi saat itu, ada hal lain yang ingin aku sampaikan”
“apa?” tanyaku dengan raut wajah bingung serta khawatir
“aku menyukai mu sejak lama saat SMP dulu,aku ingin memberitahu mu dari dulu tapi salahku yang pesimis bahwa kamu akan mengabaikan ku”
“kamu tidak pernah membicarakan nya”
“ sekarang aku akan mengatakan “ aku  mencintamu” ucap laki-laki itu dengan nada tulus
Sekian~