Review
Jurnal 11 (Manajemen Resiko Keuangan)
Nama Jurnal
|
Jurnal Manajemen Resiko Keuangan
|
Volume / Halaman
|
SNA VIII Solo
|
Nama Penulis
|
WIWIK UTAMI
|
Judul Jurnal
|
PENGARUH
MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN PUBLIK
SEKTOR MANUFAKTUR)
|
Tanggal Jurnal
|
16 September 2005
|
Reviewer
|
Asih Liana,
Neni Kuswanti, Noviani Wilda.Z, Revika Rusviana, Vikcy Amalia.H
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk
mengetahui apakah investor sudah merespon dengan tepat informasi akrual yang
disajikan dalam laporan keuangan emiten.
|
Metode Penelitian
|
Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal. Data dikumpulkan dan
dianalisis menggunakan pool data untuk periode 2001 dan 2002. Untuk
menganalisis pengaruh manajamen laba terhadap biaya modal ekuitas dilakukan
pengamatan untuk tiga hari perdagangan di BEJ (window tiga hari) yaitu: satu
hari sebelum pengumuman laporan keuangan (t-1), pada hari pengumuman laporan
keuangan (to), dan satu hari setelah pengumuman laporan keuangan (t + 1).
Pertimbangan
untuk menggunakan window tiga hari adalah: (a) adanya perbedaan waktu antara
laporan keuangan dilaporkan atau diserahkan ke Bapepam dan BEJ dengan
publikasi laporan keuangan di media masa, biasanya beda satu hari, (b) dengan
window yang pendek maka dapat meminimalkan confounding affect, dan (c)
menurut Scott (2003) jika tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh
maka sebaiknya memakai window yang pendek.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel
dalam penelitian ini adalah
1) Manajemen laba
Manajemen
laba diproksi berdasarkan rasio akrual modal kerja dengan penjualan.
Manajemen laba (ML) = Akrual Modal kerja (t) / Penjualan periode (t)
Akrual
modal kerja = D AL – D HL – D Kas
Keterangan:
D
AL = Perubahan aktiva lancar pada periode t
D
HL = Perubahan hutang lancar pada periode t
D
Kas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t
2) Biaya
modal ekuitas
Biaya
modal ekuitas dihitung berdasarkan tingkat diskonto yang dipakai investor
untuk menilaitunaikan future cash flow (Olhson: 1995,
Botosan: 1997, Botosan dan Plumlee:2002).
3)
Variabel kontrol
Beberapa
studi sebelumnya menunjukkan bahwa risiko beta dan ukuran perusahaan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap biaya modal ekuitas (Botosan 1997).
Dengan demikian, variabel risiko sistematis saham (risiko beta) dan ukuran
perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol. Risiko beta diukur berdasarkan
beta harian yang dihitung dengan metode Fowler dan Rorke (1983) dengan lead dan lag tiga
hari. Data beta harian yang telah disesuaikan dengan metode Fowler dan Rorke
(1983) yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pusat pengembangan
akuntansi Universitas Gadjah Mada. Ukuran perusahaan digunakan proksi nilai
kapitalisasi pasar, yaitu jumlah lembar saham yang beredar pada bulan
pengumuman laporan keuangan (bulan Mei untuk tahun 2001 dan April untuk tahun
2002) dikalikan dengan harga saham penutupan pada bulan yang bersangkutan.
4)
Metode analisis
Metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil dari penelitian ini adalah :
Hasil
regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (R square) adalah 21,4%,
artinya bahwa manajemen laba, beta saham dan kapitalisasi pasar mampu
menjelaskan 21,4 variasi biaya modal ekuitas, sisanya dijelaskan oleh faktor
lain. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai F test signifikan pada level 0%,
artinya model regresi cocok untuk digunakan sebagai model prediksi. Di
samping itu nilai F yang signifikan juga berarti bahwa secara simultan
manajemen laba, beta saham dan kapitalisasi pasar berpengaruh terhadap biaya
modal ekuitas.
Berdasarkan
nilai koefisien regresi dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen,
yaitu manajamen laba, beta saham dan kapitalisasi pasar berpengaruh terhadap
biaya modal ekuitas dengan tingkat signifikan 1%. Koefisien regresi manajemen
laba mempunyai nilai positip, dengan demikian hipotesis yang menyatakan
manajemen laba berpengaruh positip terhadap biaya modal ekuitas diterima.
Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa investor sudah mengantisipasi dengan
benar informasi yang terkait dengan manajemen laba. Semakin tinggi rasio
akrual modal kerja terhadap penjualan (proksi manajemen laba), maka semakin
tinggi biayamodal ekuitas. Biaya modal ekuitas yang tinggi selanjutnya akan
berdampak pada harga saham yang rendah, karena biaya modal ekuitas adalah
tarip diskonto yang dipakai oleh investor untuk menilaitunaikan arus kas
dimasa datang.
|
Kesimpulan
Penelitian
|
Kesimpulan
dari penelitian ini adalah :
a)
Memberikan bukti empirik bahwa manajemen laba berpengaruh positif dan
signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Artinya bahwa semakin tinggi tingkat
akrual, maka semakin tinggi biaya modal ekuitas. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat manajemen laba di Indonesia yang relatif tinggi seperti yang diungkap
Leuz et al. (2003) telah diantisipasi dengan cermat oleh investor di Bursa
Efek Jakarta.
b)
Manajemen laba yang diproksi dengan rasio akrual modal kerja dengan penjualan
(model Utami) terbukti memberikan kontribusi yang paling besar dalam
menjelaskan variasi biaya modal ekuitas. Temuan ini sejalan dengan pendapat
McNichols (2000) serta Dechow dan Skinner (2000) yang menyatakan bahwa
manajemen laba lebih baik diproksi dengan spesifik akrual dan menggunakan
model yang sederhana (tidak rumit).
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Pendapat
mengenai jurnal ini adalah penelitian ini sangat bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan seperti investor dan manajer. Namun perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan menggabungkan perusahaan yangbernilai buku ekuitas negatip
dan positip, dan juga untuk sektor non manufaktur.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar